GPSKU – Mobil matic di ciptakan guna mempermudah pengemudi Ketika memindahkan transmisi yang banyak di lakukan khususnya Ketika kegiatan dalam kota.
Dengan kondisi lalu lintas dan kemacetan yang kerap terjadi di kota – kota besar membuat mobil matic menjadi pilihan yang paling cocok ketimbang manual transmisi.
Banyak orang mengatakan bahwa merawat transmisi otomatis lebih sulit daripada transmisi manual. Hal ini benar karena jika salah satu komponen rusak, maka dapat merusak komponen lainnya.
Mobil bertransmisi otomatis atau automatic adalah kendaraan dengan sistem pemindah transmisi yang dapat diatur tanpa harus menekan pedal kopling dan dioperasikan oleh pengemudi.
Di pasar saat ini, ada dua jenis sistem otomatis yang dikeluarkan oleh pembuat mobil, yaitu semi otomatis dan otomatis. Sederhananya, perpindahan gearbox mobil otomatis dilakukan oleh gearbox,
dan gearbox akan merespon perpindahan itu sesuai dengan kecepatan dan pola kecepatan kendaraan.
5 langkah yang harus di hindari guna merawat mobil matic
1. Jangan Mengubah ke posisi netral Ketika berada di jalanan menurun
Banyak para pemilik mobil matic berfikiran bahwa dengan memindahkan transmisi ke posisi netral akan membuat mobil menjadi lebih irit bahan bakar dengan tanpa memasukan gigi transmisi
Cara ini salah, jika sering dilakukan akan menyebabkan kerusakan pada gearbox karena pompa oli.
Selain itu, pada model saat ini, jika pengemudi tetap menggunakan gigi di jalan menurun, mesin mobil akan disesuaikan untuk menghindari konsumsi bahan bakar.
Ketika berada posisi gigi, injector akan menutup dan berputarnya roda akan memberikan energi dan menghantarkannya ke mesin, oleh karenanya tidak ada bahan bakar yang banyak di gunakan.
2. Pastikan mobil berhenti sebelum memindahkan gigi
Sebelum mengganti persneling, pastikan kendaraan dalam keadaan diam.
Contohnya Ketika anda ingin memundurkan kendaraan “ R “ dari semulanya berada pada posisi “ D “, pastikan sebelum melakukaknya mobil harus dalam keadaan diam atau berhenti, begitupun sebaliknya.
Artinya, Anda menggunakan rem untuk berhenti, bukan karena perubahan transmisi. Ingatlah bahwa gearbox hanya dirancang untuk perpindahan sementara untuk menghentikan mobil, dan disarankan untuk selalu menggunakan rem.
3. Kendaraan tidak boleh langsung menyala
Ada beberapa pemilik gigi matic yang meletakkan gigi di posisi netral, kemudian langsung menginjak pedal gas ke posisi yang cukup dalam, dan langsung memindah gearbox ke posisi “mengemudi”.
Hal tersebut tidak di anjurkan untuk di lakukan karna akan berakibat pada rusaknya kopling mobil dan komponen transmisi.
Baca Juga Cara Mengetahui Pemilik Kendaraan Dari Plat Nomer
4. Ketika lampu merah di pindahkan ke posisi netral
Saat menghadapi kemacetan, menerobos lampu merah atau berhenti, tuas persneling harus dipindahkan dari D (berkendara) ke netral.
Pengemudi mobil self-driving memiliki kebiasaan mengerem saat joystick masih di posisi D, meskipun ini memperpendek umur gearbox.
5. Jangan mengganti persneling di posisi “P” saat mobil tidak berhenti
Saat ingin berhenti, pastikan mobil sudah benar-benar berhenti sebelum memindahkan transmisi ke posisi “P”.
Menggeser tuas persneling saat mobil tidak berhenti dapat merusak gearbox dan memperpendek masa pakai gearbox. Selain itu, tuas P digunakan untuk parkir, bukan untuk mengerem kendaraan.
Perbedaan Mobil Transmisi Matic VS Manual
Tentu saja ada banyak perbedaan antara mobil bertransmisi otomatis dan mobil bertransmisi manual.
Hal pertama yang menonjol adalah jumlah pedal yang berbeda di antara keduanya.
Bedanya mobil matic dengan manual ialah jika manual memiliki tiga pedal yaitu rem, kopling dan akselerator, sedangkan matic hanya dua pedal yaitu pedal gas dan rem.
Semua kelebihan dan kekurangan ada pada mobil bertransmisi otomatis maupun manual, sehingga pemilik mobil perlu memahami bahwa tidak ada produk yang sempurna.
Anda dapat memilih semua kelebihan mobil matic dibandingkan dengan mobil manual, namun Anda tetap harus memperhatikan kekurangannya juga.