Bagaimana jadinya bila mobil Anda mogok di tengah jam-jam sibuk? Sangat tidak diharapkan, bukan? Padahal, situasi ini bisa Anda hindari dengan preventive maintenance. Simak penjelasan berikut untuk mempelajari pengertian, tujuan, dan langkah-langkahnya.
Apa Itu Preventive Maintenance?

Preventive maintenance artinya perawatan pencegahan (PM), yang merupakan kunci untuk memastikan kendaraan dalam kondisi terbaik. Caranya yaitu dengan menyelesaikan potensi masalah sebelum menjelma jadi kerusakan serius.
Perawatan ini mencakup pemeriksaan rutin, penyetelan, dan penggantian suku cadang agar performa mobil tetap maksimal. Konsep serupa juga diterapkan dalam preventive maintenance alat berat.
Secara teknis, preventive maintenance adalah penjadwalan servis berkala pada komponen penting kendaraan sesuai waktu atau jarak tempuh tertentu. Contoh preventive maintenance bisa berupa:
- Mengganti cairan, seperti oli mesin dan oli transmisi,
- Mengecek kampas rem,
- Rotasi ban untuk meratakan keausan tapak, dan
- Mengganti komponen yang rentan rusak, seperti belt dan selang.
Pendek kata, PM tak ubahnya seperti pemeriksaan rutin ke dokter. Artinya, tindakan antisipatif sekarang bisa menyelamatkan Anda dari masalah yang lebih pelik di kemudian hari.
Lantas, apa yang dimaksud predictive maintenance (PdM) alias pemeliharaan prediktif?
PdM sendiri memanfaatkan data real-time dari sensor dan alat diagnostik guna memprediksi kemungkinan kerusakan pada bagian tertentu. Tak seperti PM yang lebih berpatokan pada interval waktu atau jarak tempuh.
Menariknya, mobil zaman sekarang pintar-pintar, malah lebih pintar dari yang bisa Anda bayangkan. Lewat sistem seperti On-Board Diagnostics (OBD-II) dan telematika, mobil kini bisa memantau beragam hal, mulai dari suhu mesin sampai kinerja transmisi.
PdM kemudian memanfaatkan data ini untuk mendeteksi potensi kerusakan sebelum kejadian.
Mengapa Repot-Repot Melakukan PM?
PM boleh jadi dirasa merepotkan. Namun, ada berbagai alasan kuat untuk melakukannya, di samping demi keselamatan dompet. Berikut ini beberapa tujuan utamanya:
1. Mencegah Kerusakan Besar
Malas ganti oli, misalnya, ternyata bukan sebatas membikin oli kental dan berkerak. Kebiasaan buruk ini juga bisa menyebabkan suhu mesin meningkat tajam, merusak komponen internal, dan meninggalkan tagihan reparasi yang membengkak.
2. Meningkatkan Kinerja dan Efisiensi Bahan Bakar
Kenapa mobil jadi loyo bila terlambat servis? Itu karena oli yang sudah kotor, filter udara mampet, dan roda yang tidak lagi sejajar memaksa mesin bekerja ekstra keras. Intinya, bertambahnya tenaga sama dengan bertambahnya bahan bakar yang terbuang.
3. Memperpanjang Umur Kendaraan
Mobil diproduksi sedemikian rupa agar tahan lama. Tapi dengan catatan hanya jika Anda merawatnya dengan benar. Karena itu, PM memastikan suku cadang bekerja dalam kondisi optimal dengan cara mengurangi tekanan yang tidak perlu pada komponen.
4. Menjamin Keselamatan saat Berkendara
Pergerakan mobil tak sekadar soal pergi dari titik A ke titik B. Realitanya, mengendarai mobil berarti Anda memindahkan kotak logam seberat 1,5 ton dengan kecepatan 100 km/jam.
Bila rem blong, ban pecah, atau lampu depan mati, taruhannya adalah nyawa. PM menjamin komponen-komponen penting tersebut dalam kondisi prima.
5. Menjaga Nilai Jual
Berniat ganti tunggangan baru suatu hari nanti? PM adalah strategi jitu untuk mengamankan nilai jual kembali yang tinggi. Pembeli (dan dealer) lebih memilih mobil dengan riwayat perawatan yang terdokumentasi rapi. Catatan ini membuktikan bagaimana mobil tersebut tidak digunakan sembarangan.
Bagaimana Cara Melakukan PM?
Anda sebaiknya tidak asal-asalan ketika melakukan PM. Pasalnya, proses ini sebetulnya lumayan terstruktur. Karena itu, sebaiknya pahami dulu prosedur-prosedur utamanya agar Anda bisa menemukan bibit-bibit masalah sebelum akhirnya merugikan Anda.
1. Cek Buku Manual Kendaraan
Bisa dibilang buku manual adalah “kitab suci” dalam dunia otomotif. Buku tersebut menjelaskan dengan gamblang kapan dan apa saja yang perlu Anda servis, mulai dari ganti oli sampai belt.
Jadi, mula-mula cek:
- Interval ganti oli,
- Cairan yang dianjurkan (jenis oli, campuran coolant) dan
- Jadwal ganti timing belt.
2. Periksa Cairan secara Rutin
Cairan adalah sumber kehidupan mobil, seperti halnya darah bagi manusia. Apabila diabaikan, mobil akan mengalami overheating, mogok, atau malah mati total. Berikut adalah cairan-cairan penting yang mesti Anda perhatikan:
- Oli mesin,
- Coolant,
- Minyak rem,
- Oli transmisi, dan
- Oli power steering.
Selalu periksa tiap bulan atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
3. Cek dan Rotasi Ban
Ban adalah satu-satunya bagian dari mobil yang bersentuhan dengan jalan, jadi penting sekali untuk menjaga kondisinya tetap bagus. Ban aus dan tidak rata bisa berdampak buruk pada handling dan konsumsi bahan bakar. Berikut hal-hal yang wajib Anda lakukan:
- Cek kedalaman tapak ban.
- Periksa apakah ada retakan atau tonjolan.
- Rotasi dan seimbangkan.
4. Tes Aki
Aki mobil tidak bisa digunakan permanen. Satu saat nanti aki pasti bakal soak. Anda tidak boleh membiarkan hal ini terjadi di tengah jalan. Pakai voltmeter untuk mengetes aki. Tegangan idealnya antara 12,4-12,7 volt dalam keadaan mati dan 13,7-14,7 volt saat mesin menyala.
Umur aki lebih dari 3-5 tahun? Segera beli yang baru.
5. Periksa Belt dan Selang
Seandainya komponen-komponen ini patah, Anda takkan bisa ke mana-mana. Jadi, amati apakah ada retakan, kerutan, atau bintik-bintik mengilap. Berhubung belt biasanya terselip ke dalam, minta bantuan montir untuk melakukan pengecekan. Kemudian, remas selang saat dingin. Teksturnya harus keras, tidak licin atau rapuh.
6. Ganti Filter
Filter berfungsi menghalangi kotoran dan debu agar tidak menyumbat mesin dan kabin. Jika tersumbat, maka performa mesin dan kualitas udara akan berkurang. Ganti filter berikut ini sesuai interval yang disarankan:
- Filter mesin: Tiap 20.000-30.000 kilometer
- Filter kabin: Tiap 15.000-20.000
- Filter bahan bakar: Dua tahun sekali
7. Cek Sistem Kelistrikan
Jangan sampai sistem kelistrikan luput dari pemeriksaan. Jalankan mobil dengan lampu menyala. Kemudian, periksa lampu depan, lampu belakang, lampu rem, dan lampu sein. Ulangi langkah ini setiap bulan.
Kesimpulannya, mencegah lebih baik daripada memperbaiki. Kurang lebih itulah inti dari preventive maintenance, kunci dari performa kendaraan optimal setiap saat.
Tetapi jangan lupa, memantau kendaraan juga tak kalah penting. Dapatkan perlindungan ekstra dengan GPS tracker mobil GPSKU yang memastikan kontrol penuh atas kendaraan Anda, di mana pun dan kapan pun. Cek selengkapnya produk GPSKU dan pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda!