Sebanyak 139.258 kasus laka lantas terjadi di Indonesia pada tahun 2022, dan lebih dari separuhnya akibat pengemudi tak melihat kendaraan lain. Salah satu pemicu utamanya yakni blind spot bus, truk, atau mobil besar lain, di sekitar kendaraan yang tak nampak dari kaca spion.
Mari pahami pengertian blind spot area, daerah-daerah rawannya, termasuk teknik mengemudi aman demi meminimalkan risiko kecelakaan.
Pengertian Blind Spot Bus
Blind spot merupakan area di dekat kendaraan, terutama kendaraan besar misalnya bus yang tak dapat terlihat langsung oleh pengemudi, termasuk dengan kaca spion.
Daerah ini juga sering disebut sebagai “no zone” karena merupakan titik buta yang berpotensi menimbulkan bahaya untuk pengguna jalan lain. Pasalnya, objek seperti sepeda, motor, mobil kecil, atau bahkan pejalan kaki, tak terjangkau jarak pandang pengemudi.
Jadi jika kendaraan besar atau bus berbelok atau bermanuver dengan mendadak, hal ini dapat memicu laka lantas fatal.
Biasanya, blind spot bus meliputi daerah muka, belakang, dan sisi kiri serta kanan bus. Jika ukuran kendaraan semakin besar, maka kian luas pula area blind spot-nya.
Wawasan tentang blind spot bus seharusnya dimiliki oleh seluruh pengguna jalan agar dapat memastikan jarak yang aman, menghindari posisi berisiko, serta memastikan sopir bus bisa melihat ada kendaraan maupun orang di sekitar armadanya.
Mengenal Area Blind Spot Bus
Tiap bus mempunyai daerah blind spot yang berlainan sesuai desain kendaraan, posisi kaca spion, serta teknologi tambahan misalnya kamera atau sensor.
Berikut beberapa bagian utama yang meliputi blind spot bus:
1. Daerah Depan Bus
Contoh blind spot pertama yakni area tepat di muka bus. Area tersebut sering jadi titik buta mengingat bangku pengemudi yang tinggi sehingga bagian bawah atau depan bus tak terlihat jelas. Apalagi bagi pejalan kaki maupun kendaraan kecil misalnya sepeda dan motor.
2. Sisi Kiri dan Kanan Bus
Blind spot di samping bus sangat berkaitan dengan letak kaca spion serta bentuk jendela. Meski tentu, kaca pandang punya peranan besar, tapi tetap ada daerah yang tak terdeteksi sepenuhnya, apalagi pada bus-bus ukuran besar.
Selanjutnya sisi kiri bus boleh dibilang area paling fatal kedua sebagai blind spot kendaraan. Jadi kalau ada pengendara motor maupun mobil yang melaju kurang dari dua-tiga meter pada samping kiri bus, mereka tak akan terjangkau jarak pandang pengemudi.
Risiko terbesar terjadi saat bus berbelok ke kiri, bagian lambung bus bisa menabrak kendaraan yang berada di area buta ini.
Sementara bagian sisi kanan relatif lebih aman karena pengemudi berada di sisi tersebut, walaupun tetap mengandung resiko. Namun tetap saja, ada area tertentu di sisi kanan belakang yang sulit dilihat sopir. Jika pengendara motor berada di posisi tersebut, mereka juga berisiko tidak terlihat oleh pengemudi.
3. Belakang Bus
Daerah belakang bus merupakan salah satu area dengan visibilitas paling minim. Apalagi jika tanpa bantuan kamera, pengemudi kerap sulit melihat kendaraan maupun objek pada area tersebut.
Area belakang bus merupakan blind spot paling bahaya dan fatal! Pengguna jalan yang terlalu dekat dengan belakang bus (kurang dari tiga meter) benar-benar tidak akan terlihat oleh pengemudi.
Jadi apabila bus mengerem mendadak maupun berbelok, pengendara di belakang tak akan punya waktu untuk menghindar, dan efeknya bisa fatal.
Hal-Hal yang Meningkatkan Blind Spot pada Bus
Beberapa kondisi berpotensi meningkatkan area blind spot truk, termasuk bus serta kendaraan besar lainnya serta membuat visibilitas pengemudi semakin terbatas.
Faktor-faktor pemicu utamanya antara lain:
- Cuaca Ekstrem: Hujan sangat deras, kabut, maupun sinar matahari yang menyilaukan berpotensi mengurangi jarak pandang pengemudi.
- Penumpang serta Muatan Besar: Penumpang maupun muatan yang besar/tinggi juga berpeluang menghalangi pandangan dalam kabin.
- Penempatan dan Kebersihan Spion: Kaca pandang kotor, rusak, atau tidak terpasang optimal akan mempersempit sudut pandang.
- Kaca Depan serta Samping Kotor: Kondisi tersebut dapat mengurangi visibilitas, terutama pada kondisi malam hari.
- Bentuk Kendaraan serta Stiker Opaque: Posisi tempat duduk tinggi serta kaca berstiker buram (biasanya untuk kebutuhan iklan/branding) pada bus juga memicu bertambahnya area blind spot.
Tips Aman saat Berkendara di Sekitar Bus
Berkendara di sekitar bus membutuhkan kewaspadaan ekstra karena ukuran dan area blind spot bus yang cukup luas. Berikut beberapa tips aman yang wajib diperhatikan pengendara motor maupun mobil:
1. Jaga Jarak Aman
Hindari berkendara terlalu dekat dengan sisi kiri atau belakang bus. Idealnya, beri jarak minimal 3 meter agar tetap terlihat oleh pengemudi bus.
2. Gunakan Perlengkapan Keselamatan
Selalu gunakan helm, jaket pelindung, dan sepatu tertutup saat mengendarai motor untuk mengurangi risiko cedera.
3. Hindari Perilaku Berisiko
Jangan mengejar atau merekam bus hanya demi konten “telolet” atau Basuri. Tindakan ini sangat berbahaya dan meningkatkan resiko menjadi korban kecelakaan lalu lintas.
4. Fokus pada Keselamatan
Jadikan keselamatan diri dan pengguna jalan lain sebagai prioritas utama, bukan sekadar mencari momen viral. Dengan cara ini, Anda ikut menciptakan lalu lintas yang lebih aman dan tertib.
Upaya Mencegah Kecelakaan Akibat Blind Spot
Kecelakaan yang disebabkan oleh blind spot bus atau kendaraan besar dapat diminimalkan dengan penggunaan teknologi pendukung keselamatan.
Berikut beberapa solusi efektif yang bisa diterapkan:
1. Gunakan Blind Spot Mirror
Pasang kaca spion tambahan di sisi kendaraan untuk memperluas sudut pandang pengemudi. Alat ini membantu melihat area yang biasanya tidak terlihat dari spion utama.
2. Pasang GPS Tracker Canggih
GPS tracker modern dari GPSKU tidak hanya berfungsi melacak posisi kendaraan, tetapi juga memiliki fitur deteksi dini bahaya dan sensor blind spot monitor. Sistem ini mampu mendeteksi objek di sekitar kendaraan dan memberikan peringatan otomatis kepada pengemudi.
3. Gunakan Dashcam dengan Fitur ADAS dan DMS
Kamera berkualitas HD dengan sistem ADAS (Advanced Driver Assistance System) dan DMS (Driver Monitoring System) memungkinkan pengemudi memantau kondisi luar maupun dalam kabin, sehingga potensi kecelakaan dapat dihindari sejak dini.
Memahami blind spot bus dan cara menghindarinya adalah langkah penting untuk menjaga keselamatan di jalan raya. Dengan dukungan teknologi seperti GPS tracker dan Dashcam GPSKU, pengemudi dapat lebih waspada akan posisi kendaraan lain demi menghindari malapetaka.
Bagi Anda para pelaku bisnis logistik atau transportasi umum, perangkat canggih ini sebaiknya juga menjadi bagian dari sistem manajemen keselamatan angkutan umum demi meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hubungi kami hari ini juga untuk mendapatkan harga istimewa!