Salah satu kelebihan dari mobil injeksi adalah penggunaan BBMnya yang lebih irit. Ini semua berkat fungsi sensor TPS mobil yang membuat pencampuran BBM jadi lebih sesuai dengan kebutuhan mesin.
Lantas, sebenarnya apa fungsi dari sensor ini? Mengapa ini bisa membuat mobil Anda jadi lebih irit BBM? Mari kita simak selengkapnya dalam pembahasan berikut ini!
Mengenal Sensor TPS pada Mobil
TPS atau Throttle Position Sensor adalah komponen yang hanya berada di dalam mobil injeksi. Letak sensor TPS sendiri menjadi satu dengan throttle body dan terhubung dengan katup gas.
Keberadaan sensor TPS mobil ini menggantikan fungsi dari karburator. Pada mobil karburator, pedal gas lah yang mengatur katup throttle.
Semakin dalam Anda menginjak gas, udara yang masuk juga akan banyak dan tercampur dengan BBM. Hasilnya, mobil akan melaju semakin cepat.
Sedangkan, mobil injeksi menambahkan sensor TPS yang mendeteksi seberapa banyak udara yang masuk saat pedal gas diinjak.
Sehingga, komputer mobil akan melihat berapa banyak jumlah BBM yang harus ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan. Inilah mengapa mobil injeksi lebih irit dari mobil karburator.
Fungsi TPS pada Mobil Injeksi
Meskipun sensor TPS tugasnya untuk mendeteksi udara yang masuk, masih ada berbagai fungsi penting lainnya dari komponen ini. Berikut beberapa fungsi sensor TPS pada mobil injeksi.
1. Mendeteksi Mode dan Kondisi Mobil
Sebagai detektor, fungsi TPS yang pertama dan utama adalah untuk mengetahui mode dan kondisi mobil Anda saat berjalan.
Apakah mobil dalam keadaan akselerasi, deselerasi atau overrun? Sensor TPS akan mendeteksi hal ini dan menyampaikan informasinya pada bagian ECU (Electronic Control Unit).
Sehingga, dari sinilah mobil Anda dapat mengatur berapa banyak BBM harus masuk ke mesin sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengontrol Perbandingan Udara dan BBM
Ketika pedal gas diinjak, katup gas akan terbuka sesuai dengan seberapa dalam injakannya. Semakin dalam, berarti katup gas akan terbuka penuh, begitu pun seterusnya.
Mobil injeksi menggunakan sensor TPS untuk mengatur penggunaan BBM supaya seimbang dengan udara yang masuk sesuai dengan bukaan katup.
Misalnya, ketika katup gas mobil Anda terbuka sedikit, maka BBM yang diinjeksi pun juga sedikit.
3. Sebagai Kontrol Fuel Cut
Dalam kondisi tertentu, katup gas bisa saja hanya terbuka sedikit meski mobil dalam kecepatan tinggi. Misalnya saat overrun atau deselerasi (mobil melambat dari kecepatan tinggi).
Ketika hal ini terjadi, sensor TPS akan memberikan informasi pada ECU. ECU pun juga akan menerima informasi dari sensor lainnya untuk menghentikan injeksi atau fuel cut.
Hal ini dilakukan supaya BBM yang digunakan tidak banyak, tetap seimbang dengan udara yang masuk. Sehingga, penggunaan BBM menjadi tetap efisien meski mobil dalam kecepatan tinggi.
4. Mengontrol Switch AC
Fungsi terakhir dari sensor TPS di mobil injeksi Anda adalah untuk mengontrol switch AC pada mobil. Ini penting mengingat penggunaan AC juga berpengaruh pada penggunaan BBM.
Ketika tenaga mobil meningkat dan AC tetap menyala, ini akan membuat kinerja mesin mobil Anda jadi lebih berat. Contohnya saat mobil sedang dalam tanjakan.
Sehingga, untuk mengoptimalkan kinerja mesin mobil Anda, sensor TPS akan menghentikan switch AC mobil secara otomatis.
Bagaimana Cara Kerja Sensor TPS Mobil?
Sensor throttle ini bekerja dengan prinsip potensiometer. Bagaimana maksudnya? Mudahnya, sensor TPS akan mengubah perubahan dari posisi katup gas menjadi voltase atau tegangan listrik.
Seperti yang Anda ketahui, TPS ini terletak menyatu dengan throttle body dan terkoneksi dengan katup gas.
Sehingga, saat Anda menginjak pedal gas, katup terbuka sesuai dengan dalamnya injakan. Jika Anda menginjak dalam, maka bukaan katup juga penuh, begitu pula seterusnya.
Saat terbuka, TPS akan melihat seberapa besar bukaannya. Lalu, informasi tentang bukaan ini selanjutnya diteruskan ke bagian ECU dalam bentuk tegangan listrik.
Umumnya, sekitar 4,5V, sesuai dengan besaran sudut katup saat terbuka. Ketika ini terjadi, sensor MAF (mass air flow) akan mendeteksi berapa banyak udara yang masuk.
Berdasarkan informasi inilah, ECU akan mengontrol berapa banyak BBM yang harus diinjeksi dan kapan waktu yang tepat. Sehingga, penggunaan BBM bisa lebih efisien, sesuai dengan jumlah udara yang masuk.
Bagaimana Jika Sensor TPS Mobil Rusak?
Sensor TPS pada mobil injeksi Anda tentu bisa mengalami masalah sewaktu-waktu. Jika sensor TPS bermasalah, jelas ini akan mempengaruhi kinerja mesin mobil.
Yang paling signifikan sudah pasti penggunaan BBM yang kurang efisien. Selain itu, ini juga dapat mempengaruhi fungsi sensor ISC pada mobil Anda.
Ada banyak tanda yang dapat Anda lihat ketika sensor ini rusak. Misalnya seperti RPM yang tidak stabil lagi, mesin sering tersendat atau bahkan mati sendiri.
Sebetulnya, ada beberapa penyebab sensor TPS rusak. Bisa jadi, throttle body mobil Anda sudah kotor atau sensor TPS sudah rusak.
Jika rusak, Anda dapat menggantinya dengan harga sensor TPS mulai dari Rp100 ribuan, tergantung jenis mobil Anda.
Rawatlah Sensor TPS secara Rutin!
Peranan sensor TPS pada mobil injeksi memang sangatlah penting. Kalau sensor tidak bekerja dengan baik, sudah pasti kinerja mesin mobil Anda pun juga akan menurun.
Untuk itu, Anda harus rutin merawat dan mengecek kondisi sensor TPS mobil Anda supaya tidak mengalami kerusakan parah.
Selain merawat sensor TPS, Anda tentu juga harus meningkatkan keamanan mobil. Terutama, jika mobil Anda sering digunakan oleh orang lain.
Untungnya, GPSKU punya solusi terbaik, yaitu dengan memasang tracker GPS pada mobil Anda. Melalui tracker GPS ini, Anda dapat memantau pergerakan mobil dan kondisi supir secara real-time. Jadi, tidak perlu ragu lagi, segera amankan mobil Anda dengan GPSKU!