Banyak orang bilang bahwa gaya mengemudi yang Anda lakukan adalah salah satu cerminan karakter kepribadian Anda. Namun, apakah benar demikian? Ada beberapa gaya berkendara yang dapat mendefinisikan hal tersebut. Mari ketahui satu per satu, lalu pahami mana yang jadi bagian diri Anda.
1. Pasif
Mengemudi pasif adalah tipe gaya mengemudi dengan sangat hati-hati, terlalu lambat, bahkan hingga takut berbelok atau menginjak pedal gas. Mengemudi secara pasif justru dapat membahayakan pengemudi itu sendiri. Pengemudi ini dapat memperlambat lalu lintas dengan cara yang dapat membuat pengemudi lain menjadi agresif.
Mengemudi dengan gaya ini sangat umum terjadi karena seseorang kurang berpengalaman atau gugup. Ini menyangkut pula dengan kepercayaan diri. Ada banyak keraguan meliputi pikiran Anda.
2. Agresif
Gaya mengemudi mobil secara agresif adalah mengemudi dengan cara yang sembrono dan tidak jarang melanggar hukum serta dapat menyebabkan hal berakibat fatal.
Gaya ini ditandai dengan mengebut, menyalip pengemudi lain dan menerobos lampu kuning dan merah. Banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan berkendara agresif di jalan raya. Kemudian dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi orang lain, serta bagi pengemudi itu sendiri.
Banyak orang menganggap gaya mengemudi agresif terlihat keren dan terasa mengasyikkan. Tetapi faktanya gaya mengemudi seperti itu memengaruhi kondisi kendaraan dalam beberapa aspek. Salah satunya adalah mengganggu upaya penghematan bahan bakar.
Selain itu, mengemudi secara agresif juga berbahaya bagi Anda dan pejalan kaki di sekitar Anda. Ketika Anda mengemudi secara agresif, kemampuan mental dan fisik Anda akan bekerja berlebihan.
Dengan demikian, Anda lebih rentan melakukan kesalahan. Bahkan, pengemudi yang gegabah bisa merenggut lebih banyak nyawa daripada mereka berkendara sambil mabuk.
3. Keras Kepala
Orang yang terobsesi untuk memegang kendali terkadang kerap memaksakan sesuatu di luar kontrol. Misalnya, ketika seorang pengemudi terus-menerus menyalakan lampu jauh ke kaca spion pengemudi lain. Tujuannya adalah agar pengemudi tersebut dapat menambah kecepatan.
Menyalakan klakson berulang-ulang terhadap pengendara lain di depannya juga menjadi bentuk sikap keras kepala lainnya. Keinginan untuk dominan di jalan raya tidak jarang justru memicu bahaya yang tidak disadari. Tidak jarang pula semua itu berujung pada adu argumen yang sebenarnya tidak berguna.
4. Tegas
Mengemudi dengan tegas berarti mengemudi dengan percaya diri dan terkendali. Misalnya berbelok ke kiri saat kita memiliki ruang yang cukup tanpa ragu-ragu atau berpindah jalur dengan lancar dan tidak memperlambat laju.
Pengemudi yang tegas menggunakan ruang yang tersedia dengan aman dan percaya diri. Namun, semua dilakukan tanpa tergesa-gesa, melainkan dengan penuh perhitungan matang dan memperhatikan keselamatan. Ini menjadi salah satu ciri pengemudi yang baik.
5. Defensif
Gaya mengemudi defensif adalah berkendara dengan cara yang wajar untuk mencegah tabrakan, terlepas dari tindakan orang lain atau kondisi di sekitar kita. Mengemudi defensif berarti memberikan hak jalan saat dibutuhkan. Jika Anda akan didahului, kurangi kecepatan dan biarkan orang lain menyalip.
Terkadang memang membuat Anda terlalu lama di jalan, tetapi setidaknya Anda tidak pernah mengalami tabrakan. Mengemudi dengan gaya ini juga berarti Anda berkendara sesuai kondisi jalan. Kurangi kecepatan saat cuaca buruk. Dan di malam hari, nyalakan lampu dan kurangi kecepatan.
6. Kalem
Anda tenang dan kalem serta tidak terburu-buru. Anda jelas tidak ingin membuat mobil kesayangan Anda bekerja terlalu keras. Inilah yang dimaksud pengemudi yang santai. Anda tidak perlu menginjak pedal dan gigi terlalu keras. Mengemudi dengan tenang adalah keunggulan Anda.
Mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi adalah hal yang tidak Anda lakukan. Anda mungkin akan berada di kecepatan 40 hingga 60 kilometer per jam. Tidak ada rasa tergesa-gesa, Anda santai saja di jalanan.
Beberapa pengemudi sangat berhati-hati saat mengemudi. Mereka tidak pernah melampaui batas kecepatan dan tidak pernah mencoba berpacu dengan kendaraan lain secara tidak perlu. Orang-orang seperti itu adalah orang-orang yang terlalu berhati-hati dalam kehidupan nyata juga.
Orang-orang seperti itu tidak merasa rendah diri ketika mereka harus sedikit menyesuaikan diri. Kemudian, mereka juga tidak ragu menunggu orang lain melintas dan memberi jalan di tengah lalu lintas. Gaya mengemudi mereka mungkin mencerminkan kemampuan mereka untuk bersikap tenang, sabar dan teratur dalam situasi kritis.
7. Ego Tinggi
Terakhir, ada gaya berkendara yang mengutamakan ego dan harga diri. Pengendara semacam ini jarang membiarkan seseorang melewati mereka dan terus membunyikan klakson kepada mereka yang menyalip mereka.
Pengemudi tersebut mungkin mengemudi dengan tenang sampai seseorang melewati mereka dengan cepat dengan cara yang membuat mereka kesal. Karena orang-orang tersebut percaya bahwa mereka lebih berharga daripada yang lain, mereka tidak akan menerima berada di posisi kedua. Itulah sebabnya mereka mungkin mulai berpacu dengan siapa pun yang berani menantang mereka.
Selain itu, mereka akan mencoba menemukan setiap kesalahan kecil dalam cara mengemudi orang lain. Kemudian mengabaikan fakta bahwa mereka juga memiliki banyak kekurangan dalam cara mengemudi.
Nah, itulah jenis gaya mengemudi mobil yang bisa Anda temui di jalanan. Jadi, bagaimana dengan gaya Anda saat mengemudi? Tegang, sedikit agresif? Atau santai dan tenang? Pastikan Anda mengedepankan safety riding saat berpacu dengan kendaraan. Sehingga, Anda tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Nikmati fitur-fitur canggih GPSKU seperti pelacakan real-time, notifikasi peringatan, laporan terperinci, dan banyak lagi. Kunjungi situs web kami untuk melihat demo fitur.