Untuk mendukung kelancaran proyek konstruksi, perlu adanya beragam alat berat seperti bulldozer, excavator, atau wheel loader. Sayangnya, pergerakan alat-alat tersebut terbatas sehingga Anda harus merencanakan proses mobilisasi alat berat dengan seksama.
Agar proses pengangkutan ini berjalan lancar dengan biaya yang minimal, pahami dulu definisi mobilisasi, metode pengangkutan, cara hitung biaya, dan juga tips untuk mobilisasi alat-alat berat tersebut.
Apa Itu Mobilisasi Alat Berat
Mobilisasi alat berat adalah proses pemindahan alat berat dari tempat penyewaan ke area proyek. Karena bobot yang berat dan pergerakan roda yang terbatas, proses pengangkutan ini memerlukan moda transportasi khusus seperti lowbed trailer atau self-loader truck.
Biaya untuk mengangkut alat berat ini tentu tidak termasuk ke dalam biaya sewa. Oleh sebab itu, sebagai pihak penyewa, Anda harus memperhitungkannya dengan seksama untuk menekan biaya tanpa harus mengesampingkan faktor keamanan.
Biasanya, penyewa menawarkan layanan mobilisasi dan juga demobilisasi sekaligus. Namun, Anda juga bisa menggunakan jasa pihak ketiga dalam pengangkutan ini jika dirasa harganya lebih miring.
Metode Mobilisasi Alat Berat
Tempat penyewaan alat berat seringkali lokasinya jauh dari area proyek. Bahkan, biasanya Anda harus menyewa alat-alat tersebut dari luar kota hingga luar pulau.
Sehingga, pengangkutan alat-alat tersebut perlu moda transportasi yang tangguh. Selain jarak tempuh, kondisi jalan menuju area proyek juga harus menjadi bahan pertimbangan.
Inilah beberapa alat transportasi yang bisa Anda manfaatkan untuk pengangkutan alat berat.
1. Flatbed Trailer
Berbeda dengan truk trailer pada umumnya, flatbed trailer memiliki dek yang datar dan terbuka. Jadi, dek belakang trailer ini tidak punya sisi samping dan atap.
Selain untuk mengangkut container, flatbed trailer juga seringkali dimanfaatkan untuk pengangkutan alat berat khususnya untuk alat berbobot dan berukuran besar.
2. Lowbed Trailer
Perbedaan kendaraan ini dengan flatbed trailer adalah bagian sasis atau dek yang lebih rendah. Dengan begitu, beragam alat berat dapat naik ke dek tersebut dengan mudah tanpa menggunakan bantuan alat lain.
Selain itu, bagian belakang trailer punya semacam jembatan besi untuk menaikkan dan menurunkan alat berat. Sayangnya karena desain yang cukup rendah, trailer ini kurang ideal untuk medan dengan permukaan yang tidak rata.
3. Self Loader Truck
Sepintas, bentuk truk ini serupa dengan truk engkel biasa namun tanpa adanya bak belakang. Namun, hal yang unik dari truk ini adalah adanya komponen hidraulik.
Mesin hidraulik ini bisa mengangkat bagian depan truk sehingga proses memuat dan menurunkan alat berat bisa berjalan lebih mudah.
4. Kapal
Untuk proyek di sebuah pulau, tentu saja perlu moda transportasi laut untuk pengangkutan alat berat ini. Oleh sebab itu, Anda bisa memanfaatkan jasa kapal cargo untuk mengangkut alat ini melalui jalur air.
Cara Hitung Biaya Mobilisasi
Tidak ada rumus pasti sebagai cara menghitung biaya mobilisasi alat berat. Namun, perhitungan ini haruslah mempertimbangkan beragam aspek berikut.
- Jarak
Faktor utama yang memengaruhi biaya mobilisasi alat berat adalah jarak antara tempat persewaan ke area proyek. Semakin jauh jaraknya apalagi jika luar kota, maka biaya pengangkutan tentu semakin besar.
Ini karena jarak yang jauh membutuhkan biaya pembelian bahan bakar yang lebih besar.
- Jenis alat berat
Ada beragam tipe alat berat dengan ukuran dan berat yang berbeda. Untuk alat berukuran kecil seperti single drum roller bisa dengan mudah diangkut dengan self-loader truck. Tapi, untuk alat yang lebih besar seperti pneumatic roller atau motor grader perlu pengangkut berupa trailer. Sehingga biaya sewa alat angkutnya tentu lebih mahal.
- Kondisi Jalan
Lokasi proyek bisa jadi ada di kawasan terpencil, sehingga medannya cukup berat. Hal ini berimbas pada biaya pengangkutannya. Semakin sulit medan seperti jalan yang rusak atau curam, maka waktu tempuh jadi lebih lama dan biayanya akan semakin tinggi.
Medan berat juga memerlukan skill driver yang mumpuni untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
- Biaya asuransi, perizinan, dan pajak
Penyedia jasa persewaan alat berat perlu mengeluarkan beragam biaya seperti pajak alat berat dan biaya maintenance alat berat. Selain itu, ada biaya lain yang berkaitan dengan pengangkutan alat berat yaitu biaya asuransi, pajak mobilisasi, dan perizinan pengangkutan.
Pajak ini berlaku jika pengangkutan dilakukan sendiri oleh penyedia jasa sewa alat berat. Tapi, kalau pengangkutannya dilakukan oleh pihak ketiga maka proses mobilisasi ini tidak dikenakan pajak.
Tips untuk Mobilisasi Alat Berat
Agar proses pengangkutan berjalan dengan lancar, lakukan beberapa prosedur mobilisasi alat berat dan tips di bawah ini.
- Lakukan Perencanaan yang Matang
Sebelum melaksanakan proses pengangkutan, rencanakan dulu semua aspek yang berkaitan dengan proses ini. Misalnya, tentukan jadwal dan juga rute pengangkutan.
- Urus Perizinan
Karena pengangkutan melibatkan kendaraan yang cukup besar seperti trailer, koordinasikan hal ini dengan pihak terkait seperti dinas perhubungan dan juga kepolisian.
- Pastikan Dokumen lengkap
Kemudian, pastikan pihak penyedia jasa sewa alat berat mengeluarkan surat jalan mobilisasi. Selain itu, dokumen lain seperti SIM dan polis asuransi juga harus diperhatikan.
- Lakukan Pengecekan
Untuk memastikan tidak ada kendala apapun, lakukan P2H alat berat sebelum proses pengiriman ke area proyek.
- Pilih Penyedia Jasa Mobilisasi Tepercaya
Kalau Anda memutuskan untuk menggunakan jasa kirim dari pihak ketiga, pastikan bahwa perusahaan tersebut memang kredibel.
Dengan perencanaan yang matang, proses pengangkutan mesin alat berat akan dapat berjalan dengan aman, lancar, dengan biaya seminimal mungkin.
Nah, bagi penyedia jasa sewa alat berat, sebaiknya pasang saja GPS tracker pada seluruh alat berat Anda. Sehingga, Anda bisa memantau proses mobilisasi alat berat dan juga penggunaannya di lokasi proyek.
Untuk mendapatkan GPS tracker paling akurat, Anda bisa mempercayakan pemasangannya pada GPSKU. Segera kunjungi website GPSKU di gpsku.co.id untuk memperoleh info lebih lanjut terkait urusan pelacakan alat berat.