Bayangkan jika ada mobil yang bisa memprediksi kemacetan ataupun mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Demikianlah keunggulan “V2X communication”, teknologi yang mengubah wajah transportasi masa depan. Simak selengkapnya mengapa teknologi ini begitu penting dan seperti apa cara kerjanya.
Pengertian V2X dan Evolusinya
“V2X communication” adalah komunikasi nirkabel antara kendaraan dan objek apa pun yang dapat memengaruhi ataupun terpengaruh olehnya. Manfaat V2X communication utamanya untuk meningkatkan keselamatan, mengurangi kemacetan, dan menciptakan cara mengemudi yang lebih efisien dan otomatis.
V2X menerapkan teknologi seperti DSRC dan C-V2X. Interaksi keduanya cukup rumit di atas kertas. Oleh karena itu, berikut ini adalah contoh aplikasi V2X di kehidupan sehari-hari demi memberikan gambaran yang lebih jelas.
Katakanlah Anda sedang mengemudi. Tiba-tiba mobil yang berjarak 20 meter di depan Anda mengerem. Namun karena pandangan Anda terhalang kendaraan lain, Anda tidak sadar akan kejadian tersebut.
Menggunakan V2X, mobil yang rem mendadak tadi langsung mengirimkan sinyal nirkabel. Mobil Anda pun segera menangkapnya. Sebelum Anda sempat bereaksi secara visual, Anda akan mendengar peringatan dalam bentuk alarm atau juga bisa berupa pengereman otomatis.
Sementara itu, raksasa semikonduktor dan otomotif dunia turut memajukan teknologi V2X. Misalnya, ada Qualcomm dan Huawei yang mengusung chipset serta algoritme C-V2X. Continental, Bosch, dan Denso juga ikut mengintegrasikan V2X ke dalam mesin kendaraan.
Dari penelitian awal tahun 1970-an hingga hari ini, banyak riset ilmiah dan industri yang tidak henti-hentinya mencatat kinerja dan protokol V2X.
Standar dan uji lapangan yang berevolusi menggambarkan dorongan teknis untuk mewujudkan latensi tingkat milidetik, reliabilitas rentang desimeter, dan pembuktian keamanan teknologi ini.
Inovasi otomotif yang luar biasa, demikianlah V2X. Sayangnya, ketersediaannya di tanah air masih amat terbatas.
Meski begitu, merek-merek premium (seperti BMW, Mercedes, dan Audi) mulai menjual model-model yang kompatibel dengan V2X secara global. Dan, pada akhirnya, barangkali dalam 5-10 tahun ke depan, teknologi ini akan lazim ditemui di Indonesia.
Komponen V2X
Fungsi “V2X communication” yang spektakuler digerakkan oleh lima komponen inti, yakni:
1. V2V (Vehicle-to-Vehicle)
Dikarenakan adanya V2V, mobil dapat berbagi informasi (mis. kecepatan, posisi, dan arah) dengan kendaraan di dekatnya. Informasi ini selanjutnya dapat digunakan untuk memprediksi tabrakan dan mengurangi kepadatan lalu lintas.
Integrasi lebih lanjut dengan RCCA akan menyempurnakan pembuatan keputusan terkait kapan peringatan mesti aktif dan perlunya pengereman.
2. V2I (Vehicle-to-Infrastructure)
V2I adalah framework teknologi yang memudahkan pertukaran informasi antara kendaraan dan berbagai elemen infrastruktur jalan, seperti lampu lalu lintas dan rambu-rambu jalan. Dengan demikian, manajemen lalu lintas dan navigasi dapat ditingkatkan.
3. V2P (Vehicle-to-Pedestrian)
Dengan terhubung ke perangkat seperti smartphone atau wearable, V2P dapat menginformasikan pengemudi akan adanya pejalan kaki dan pengendara sepeda di sekitar. Komponen ini berperan dalam menjamin keselamatan pengguna jalan yang tergolong kelompok berisiko.
4. V2N (Vehicle-to-Network)
V2N menyambungkan kendaraan ke jaringan seluler (mis. 4G LTE, 5G) untuk memperoleh informasi lalu lintas secara real time dan melakukan diagnostik jarak jauh.
5. V2G (Vehicle-to-Grid)
Mobil listrik dapat berinteraksi dengan power grid melalui V2G. Berkat komponen ini, pertukaran energi dapat dijalankan guna menunjang efisiensi pemanfaatannya.
Cara Kerja V2X
Untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitar, V2X pada umumnya mengandalkan dua teknologi: DSRC dan C-V2X. Keduanya dapat beroperasi secara bersamaan. DSRC memproses interaksi jarak pendek, sedangkan C-V2X bertugas untuk komunikasi jarak jauh.
1. Dedicated Short-Range Communications (DSRC)
DSRC berbasis standar IEEE 802.11p, setara dengan Wi-Fi. Teknologi ini memfasilitasi komunikasi langsung antar kendaraan (V2V) dan antara kendaraan dan infrastruktur (V2I) tanpa mengandalkan jaringan seluler.
Kendaraan yang dipasangi DSRC akan membentuk jaringan ad-hoc. Hasilnya, mobil dapat saling berbagi informasi penting seperti Basic Safety Messages (BSM) dan Cooperative Awareness Messages (CAM) hingga 10 kali per detik.
2. Cellular V2X (C-V2X)
Di sisi lain, C-V2X dirancang mengikuti standar 3GPP. Teknologi ini memanfaatkan jaringan seluler 4G LTE dan 5G guna memfasilitasi komunikasi langsung dan berbasis jaringan.
C-V2X beroperasi dengan dua cara:
- Komunikasi Langsung: Mendukung komunikasi antarmuka secara langsung satu sama lain (V2V), dengan infrastruktur (V2I), dan dengan pejalan kaki (V2P) tanpa melibatkan jaringan seluler.
- Komunikasi Jaringan: Menghubungkan kendaraan ke jaringan seluler (V2N) untuk mengakses layanan seperti update lalu lintas dan aplikasi berbasis cloud.
Terhitung per tahun 2025, sejumlah besar mobil baru (khususnya di Tiongkok dan Eropa) sudah dilengkapi chipset C-V2X. Menariknya, Kementerian Perindustrian Tiongkok dan Komisi Uni Eropa juga menunjukkan komitmen tinggi terhadap implementasi V2X berbasis 5G.
V2X Belum Ada? Teknologi GPS, Alternatif untuk Keamanan Armada
Seperti yang disebutkan di atas, teknologi V2X belum tersedia untuk umum di Indonesia. Jadi, penting untuk mencari cara lain dalam menunjang keselamatan dan keamanan armada Anda sementara ini. Salah satu solusi praktis yaitu dengan memasang GPS tracker mobil GPSKU.
Cukup dengan GPSKU, Anda dapat memantau lokasi kendaraan secara real time. Anda juga bisa menelusuri rute yang dilalui. Hebatnya lagi, Anda pun akan mendapatkan pemberitahuan apabila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak beres.
Inilah pendekatan yang semestinya Anda jalankan untuk memetik manfaat penuh “V2X communication” bahkan mendahului peluncurannya di pasar dalam negeri. Untuk itu, cek penawaran lengkap produk GPSKU sekarang juga. Jangan tunda lagi, pastikan kendaraan Anda terlindungi maksimal!
