Setiap proses pembangunan gedung maupun jalan selalu melibatkan beragam alat berat. Salah satu tipe alat konstruksi yang perannya cukup krusial adalah alat berat pemadat tanah atau sebutan lainnya adalah compactor.
Setelah melalui tahapan pemadatan ini, tanah akan menjadi lebih stabil dan tidak gampang ambles. Sehingga tanah tersebut siap menyokong beban struktur yang ada di atasnya. Untuk setiap jenis atau kondisi tanah tentu saja perlu alat berat yang berbeda untuk memadatkannya.
Untuk itu, simak beragam nama alat berat pemadat tanah beserta kegunaan dan juga cara kerjanya berikut ini.
1. Mesin Stamper
Untuk proyek skala kecil seperti perbaikan jalan berlubang, biasanya cukup mengandalkan alat yang bernama stamper. Alat pemadat tanah manual memang ukurannya kecil sehingga bisa didorong atau ditarik secara manual.
Ada dua tipe mesin stamper berdasarkan kegunaannya. Yang pertama biasa disebut stamper kuda untuk memadatkan tanah urug atau tanah liat. Sementara itu, tipe lainnya disebut stamper kodok yang fungsinya untuk perataan paving.
Adapun cara kerja kedua mesin stamper ini jelas berbeda. Stamper kuda memiliki pelat di bagian bawah yang akan menekan tanah dengan gerakan ke atas dan ke bawah secara berulang. Sedangkan stamper kodok dioperasikan dengan gerakan maju mundur.
2. Trench Roller
Untuk meningkatkan kepadatan tanah di area yang sempit seperti parit, tentu tidak bisa menggunakan alat berat compactor berukuran besar. Untuk proyek ini, penggunaan trench roller atau alat pemadat tanah mini sangatlah membantu.
Mesin ini punya dua drum baja yang dapat bergetar untuk membuat permukaan tanah jadi lebih padat. Trench roller ada yang dioperasikan secara manual. Selain itu, ada juga mesin dengan kendali remote control.
Cara kerja trench roller adalah dengan bergerak maju mundur sehingga roda-roda bajanya dapat menggilas dan mengkompaksi tanah.
3. Vibratory Roller
Pemanfaatan alat berat vibro tidak sekadar untuk pemadatan tanah. Alat ini juga berguna untuk pemadatan jenis material lain seperti kerikil, aspal, bahkan beton.
Selain mengandalkan bobot mesin yang berat, vibro roller juga menghasilkan getaran sehingga pemadatan dapat berjalan optimal.
Cara kerja vibratory roller ini adalah dengan pergerakan roda berupa silinder baja yang berputar dan menggilas tanah. Selain itu, silinder tersebut juga menyalurkan getaran dengan tingkat frekuensi tertentu.
4. Single Drum Roller
Alat pemadat tanah ini punya satu silinder baja di depan. Sedangkan pergerakannya menggunakan dua roda karet pada bagian belakang.
Fungsi alat berat compactor ini biasanya untuk pemadatan tanah dengan tipe non-kohesif. Artinya alat ini ideal untuk tanah berpasir atau landasan kerikil. Karena ukurannya kecil, single drum roller ini penggunaanya untuk proyek konstruksi dengan area yang tidak terlalu luas.
Dengan adanya dua roda karet, compactor ini bisa bermanuver dengan mudah. Operator bisa menggerakkannya untuk menggilas dan menekan permukaan tanah berulang kali sampai padat.
5. Tandem Roller
Jenis alat berat pemadat tanah ini juga populer dengan nama double drum roller. Dari namanya saja sudah bisa diketahui bahwa alat berat ini punya dua drum penggilas. Selain sebagai penggilas, kedua drum tersebut juga berperan sebagai roda penggerak alat berat.
Kegunaan dari tandem roller adalah untuk penggilasan tanah untuk landasan, jalan raya, ataupun pemadatan sebelum pembangunan gedung. Lain daripada itu, tandem roller juga dapat menggilas dan meratakan aspal.
Manuver alat berat tandem roller memang tidak selincah single drum roller. Tapi, dengan adanya dua silinder penggilas, alat ini mampu mengkompaksi permukaan tanah dengan lebih optimal.
Sebelum penggilasan dengan tandem roller, perlu dilakukan perataan permukaan tanah dengan alat berat grader terlebih dahulu. Kemudian, barulah operator mengoperasikan tandem roller untuk meningkatkan level kepadatan tanah.
6. Three Wheeled Roller
Macadam roller adalah nama lain dari alat berat ini. Penyebutan ini karena alat pemadat tanah dengan tiga penggilas ini fungsinya memang untuk jalan makadam atau tanah bercampur batu.
Agar bobotnya meningkat, ketiga silinder penggilasnya dapat diisi pasir atau material cair. Dengan begitu, macadam roller beratnya dapat bertambah hingga 35%. Saat bobot meningkat, tekanan yang dihasilkan tentu lebih kuat sehingga jalan makadam bisa lebih stabil dan padat.
Cara kerja macadam roller tidak jauh beda dengan compactor lain. Operator menggerakkan mesin ini maju mundur agar semua permukaan jalan tergilas dengan merata.
7. Mesh Grid Roller
Tipe alat berat yang satu ini penggilasnya cukup unik karena bentuknya berlubang-lubang. Sekilas, silinder alat ini menyerupai anyaman.
Fungsi mesh grid roller adalah mengkompaksi jenis tanah kasar dan mengandung banyak kerikil. Biasanya alat ini dimanfaatkan untuk pembuatan jalan tanah atau proses kompaksi sebelum pembangunan gedung. Hasil akhir penggilasannya memang bertekstur dan tidak halus.
Namun, setelah proses penggilasan dengan mesh grid roller, kondisi tanah akan memadat dan stabil.
Cara kerja mesh grid roller adalah memberi tekanan pada material dengan bergerak maju mundur. Tekanan berulang dan bobot silinder akan membuat struktur tanah menjadi padat dan kuat.
8. Sheep Foot Roller
Banyak yang menyebut alat ini sebagai segment roller. Adapun perbedaan alat ini dengan compactor lainnya terletak pada roda penggilasnya. Silinder penggilas alat ini permukaannya tidak halus melainkan memiliki tonjolan-tonjolan beraturan yang berukuran sekitar 10 cm.
Sehingga, saat alat ini bergerak, tanah yang dilaluinya akan muncul jejak mirip tapak kaki domba. Inilah alasan kenapa compactor ini dinamakan sheep foot roller. Kegunaan utama sheep foot roller adalah untuk pemadatan tanah berpasir, lempung, dan juga area tanah yang berkadar air tinggi.
Cara kerja segment roller adalah dengan menekan lapisan tanah sehingga air yang terkandung di dalamnya dapat keluar. Sehingga, tanah bisa mencapai kepadatan yang optimal.
9. Towed Roller
Alat berat untuk memadatkan tanah ini hanya berupa silinder atau drum baja dan tidak disertai dengan mesin penggerak. Jadi, untuk mengoperasikannya, alat ini harus Anda sambungkan dengan traktor atau truk terlebih dahulu.
Tipe penggilas ini hanya dapat memadatkan secara statis. Karena memang kurang praktis, saat ini towed roller jarang sekali dipergunakan. Pelaksana konstruksi lebih memilih tandem roller atau penggilas bermesin lain agar tahapan pemadatan bisa lebih efektif.
10. Pneumatic Wheel Roller
Mesin penggilas ini memanfaatkan ban berbahan karet untuk proses kompaksi. Jumlah ban bervariasi bergantung pada ukuran alat berat. Umumnya, mesin ini punya 8 roda dan beratnya bisa mencapai 24 ton.
Selain untuk kompaksi tanah, pneumatic wheel roller pemanfaatannya juga untuk menggilas aspal hot mix. Adapun cara kerjanya serupa dengan penggilas beroda baja yakni bergerak ke depan belakang agar tanah maupun aspal terlindas dan memadat.
Untuk menjamin kelancaran proses konstruksi jalan ataupun gedung, pemilihan alat berat penggilas harus dilakukan dengan seksama. Dengan begitu, tanah dapat benar-benar padat, stabil, dan dapat menciptakan ketahanan structural yang optimal.
Nah, untuk penyedia layanan sewa alat berat pemadat tanah, akan lebih baik jika Anda memasang GPS tracker pada alat-alat tersebut. Sehingga, pemantauan lokasi dan penggunaan alat berat dapat terpantau secara real time.
Untuk pemasangan GPS berakurasi tinggi, percayakan saja hal ini pada GPSKU. Untuk memperoleh informasi lebih lengkap mengenai alat GPS tracker dan juga fitur-fiturnya, segera kunjungi website GPSKU sekarang juga.