Outbound Logistic: Pengertian, Proses, Contoh, Optimalisasi

Outbound logistic merupakan salah satu aspek penting bagi operasional perusahaan dalam mendistribusikan produk ke konsumen akhir. Jika berbicara soal logistik, sebenarnya logistik terbagi menjadi dua jenis berdasarkan tugasnya, yaitu inbound logistic dan outbound logistic.

Inbound logistic dan outbound logistic mencakup aktivitas perencanaan dan penjadwalan yang menyertai arus barang antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.[1] Jadi, keduanya sama-sama memiliki peranan penting bagi kemajuan perusahaan dan kelancaran proses bisnis.

Nah, pada artikel ini akan fokus membahas tentang outbound logistic. Dari mulai logistik outbound artinya apa, pihak yang terkait, contoh, proses, dan juga cara pengoptimalannya. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!

Pengertian Outbound Logistic

proses outbound logistic

Outbound logistic adalah aktivitas memindahkan barang jadi hasil produksi yang telah melalui proses pengolahan ke pelanggan akhir.

Aktivitas pemindahan barang ini meliputi pencatatan inventaris dan pengepakan barang dengan sedemikian rupa, hingga akhirnya siap untuk didistribusikan.

Sehingga, tim harus melakukannya dengan sangat teliti karena akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Jangan sampai pelanggan menerima barang cacat atau pesanan yang salah.

“Dengan proses outbond logistic yang efektif, maka perusahaan akan mengirim barang tepat waktu dan pelanggan mendapatkan barang sesuai dengan ekspektasi.”

Pihak yang Terkait

proses outbound logistic

Pihak yang terkait dalam logistik outbound adalah konsumen akhir langsung dan juga vendor logistik (biasanya untuk pengiriman jarak jauh dan jumlah besar).

Konsumen akhir di sini tidak melulu dalam lingkup model bisnis B2C (business to customer) namun bisa juga dalam bentuk B2B (business to business), alias perusahaan lain berperan sebagai pelanggan dan membeli produk untuk mereka distribusikan kembali.

Proses Outbound Logistic

proses outbound logistic

Proses dari outbound logistic meliputi tahapan di bawah ini.

1. Pemesanan

Tahapan awal dari outbound logistic yaitu masuknya permintaan atau pesanan dari konsumen atau distributor. Mereka adalah yang nantinya menjadi rantai akhir dalam bisnis ini.

Kemudian, setelah itu tim akan melakukan pengecekan ketersediaan stok. Apabila barang yang diminta tersedia, tim akan melakukan konfirmasi ke konsumen/distributor yang melakukan pemesanan.

2. Manajemen Inventaris

Ketika permintaan/pemesanan barang telah tervalidasi, maka tim akan memberi tanda bahwa barang tersebut sudah ada yang memesan, sehingga tidak boleh ada konsumen lain yang membeli barang itu.

Kemudian, tim akan memindahkan barang dari gudang penyimpanan ke tempat pengepakan. Tim logistik akan mencatat segala aktivitas keluar masuknya barang yang terjadi di sini.

3. Pengepakan

Di sini barang akan masuk pada tahap pengepakan. Tim akan membungkus barang dengan sedemikian rupa agar tetap aman selama pengiriman berlangsung dan meminimalisir kerusakan. Selain itu, mereka juga akan memberi label pada setiap kemasan sebagai tanda.

4. Transportasi

Langkah selanjutnya adalah menentukan moda transportasi yang akan membawa barang pesanan ke pelanggan. Jenis kendaraan yang dipakai untuk mengangkut barang harus sesuai dengan sifat produk yang akan dikirim untuk menjaga kualitas selama pengiriman berlangsung.

5. Pengiriman

Tim outbound logistic bertanggung jawab terhadap pengiriman barang dari perusahaan ke titik tujuan. Pengiriman bisa via darat ataupun udara menggunakan kargo.

Sebisa mungkin barang harus sampai ke tujuan tepat waktu dalam kondisi baik dan sesuai dengan pesanan pelanggan. Jangan sampai barang yang terkirim salah, rusak, atau bahkan membusuk. Pada kasus tertentu, perusahaan perlu menggunakan cold chain logistics untuk barang yang harus selalu berada dalam suhu rendah.

6. Pengiriman Last Mile

Aktivitas outbound logistic yang terakhir ini merupakan metode pengiriman langsung ke konsumen tanpa adanya perantara pihak ketiga seperti kargo. Jadi, barang dikirim langsung ke depan pintu pelanggan.

Contoh Outbound Logistic

Contoh Outbound Logistic

Mengambil studi kasus bisnis e-commerce, contoh outbound logistic yang ada di dalamnya yaitu ketika pelanggan melakukan pemesanan terhadap suatu produk melalui aplikasi.

Data pemesanan akan masuk ke sistem dan otomatis stok barang yang ada di gudang dipisahkan sebagai tanda bahwa barang tersebut tidak boleh ada yang memesan. Setelah itu, tim akan membawa barang tadi ke tempat pengemasan.

Di tempat pengemasan, data pemesanan akan ditempel pada permukaan kemasan. Setelah itu seluruh pesanan diangkut oleh cargo untuk kemudian dikirim ke tempat tujuan.

Cara Optimalisasi Outbound Logistic

cara pengoptimalan outbound logistic

Di bawah ini merupakan cara untuk mengoptimalkan outbound logistic.

1. Memanfaatkan Teknologi untuk Pengelolaan

Agar outbound logistic menjadi lebih optimal, dapat memanfaatkan bantuan teknologi, seperti transportation management system (TMS). TMS dapat Anda pakai untuk berbagai hal, misalnya perencanaan rute, penjadwalan, dan lainnya.

Dengan memanfaatkannya, Anda bisa melakukan penekanan biaya. Berikut adalah beberapa manfaat penggunaan TMS dalam pengelolaan logistik:

  • Perencanaan Rute yang Efisien: TMS memungkinkan Anda untuk merencanakan rute pengiriman yang paling efisien. Ini membantu menghemat waktu dan bahan bakar, serta mengurangi biaya operasional.
  • Penjadwalan yang Tepat Waktu: Anda dapat menggunakan TMS untuk menjadwalkan pengiriman dengan tepat waktu. Ini membantu memastikan barang sampai ke tujuan pada waktunya, yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.
  • Manajemen Stok yang Lebih Baik: Dengan bantuan TMS, Anda dapat mengelola stok dengan lebih baik, meminimalisir stok berlebihan atau kekurangan stok. Hal ini dapat mengurangi biaya penyimpanan dan meningkatkan efisiensi.
  • Pelacakan Real-Time: TMS memungkinkan Anda untuk melacak status pengiriman secara real-time. Anda dapat memberikan informasi yang akurat kepada pelanggan dan mengatasi masalah pengiriman dengan cepat.

2. Beradaptasi dengan Strategi Inventaris Saat Ini

Saat ini ada beberapa pelanggan yang menggunakan metode Just-in-Time (JIT), yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan gudang.

Jadi, perusahaan yang menerapkan metode ini akan memesan barang yang memang sudah ada permintaan konsumennya.
Apabila pelanggan Anda merupakan perusahaan yang menerapkan metode ini, maka perlu beradaptasi agar rantai pasokan selalu lancar.

3. Meningkatkan Hubungan dengan Berbagai Pihak

Perlu untuk meningkatkan hubungan yang baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan bisnis, misalnya seperti mitra, penyedia layanan logistik, atau bahkan konsumen.

Dengan membangun hubungan yang baik, Anda bisa saja mendapatkan insight baru tentang produk dan bisa menemukan strategi baru dalam meningkatkan profit.

4. Mengoptimalkan Rute Pengiriman

Anda perlu mengecek rute mana yang paling efektif dan terpendek dari titik jemput ke titik tujuan. Hindari jalan yang berpotensi macet dan memperlambat pengiriman.

Dengan mengetahui rute mana yang terbaik, maka konsumen akan menerima paket lebih cepat dan mereka akan lebih puas dengan layanan Anda. Selain itu, dengan memilih rute paling efektif, bahan bakar akan lebih irit juga.

Demikian pengertian, proses, contoh, dan cara pengoptimalan outbound logistic. Jadi, outbound logistic merupakan salah satu elemen vital perusahaan dan prosesnya akan berjalan lancar apabila pengelolaannya efektif dan mendapat dukungan dari pihak yang terkait. Anda juga bisa mendapatkan pelayanan terbaik dari kami. Untuk informasi selengkapnya, kunjungi website resmi  GPSKU.

Rekomendasi untuk Anda :