Ketepatan perhitungan sewa alat berat menjadi penentu kelancaran proyek dan efisiensi biaya. Apalagi untuk proyek konstruksi atau tambang, menyewa alat berat adalah langkah cerdas untuk hemat budget daripada membeli unit.
Bagi Anda yang tengah merencanakan proyek besar, memahami cara perhitungan sewa alat berat yang tepat adalah langkah pertama guna menciptakan proyek yang terorganisir. Namun, bagaimana menghitungnya? Berikut selengkapnya!
Aspek Perhitungan Sewa Alat Berat
Sebelum kita masuk ke dalam perhitungan spesifik, ada beberapa aspek penting yang perlu Anda pertimbangkan saat menyewa alat berat.
1. Jenis Alat Berat
Alat berat memiliki banyak jenis, mulai dari excavator, bulldozer, crane, hingga forklift. Setiap jenis alat memiliki tarif sewa yang berbeda-beda tergantung pada ukuran, kapasitas, dan teknologi yang tertanam di dalamnya.
Kapasitas alat berat juga memengaruhi biaya sewa. Semakin besar kapasitasnya, semakin tinggi pula tarifnya.
2. Durasi Sewa
Periode sewa juga sangat memengaruhi biaya. Sewa harian, mingguan, atau bulanan memiliki tarif yang berbeda. Semakin lama Anda menyewa, biasanya biaya harian akan lebih murah.
3. Kondisi Alat Berat
Pastikan alat berat yang Anda sewa dalam kondisi prima. Alat berat yang sering mengalami kerusakan akan mengganggu produktivitas alat berat selama proyek Anda berlangsung.
Selain itu, alat berat yang baru atau yang sudah digunakan lama memiliki perbedaan dalam tarif sewa. Biasanya, alat berat yang lebih baru dengan teknologi terkini akan lebih mahal disewa.
4. Biaya Operasional
Selain biaya sewa dasar, Anda juga harus mempertimbangkan biaya operasional seperti bahan bakar, perawatan, dan operator. Beberapa perusahaan penyewaan mungkin sudah memasukkan biaya operator dalam tarif sewa, tetapi ada juga yang tidak.
Untuk mengetahui konsumsi bahan bakar selama penyewaan, Anda bisa gunakan tabel konsumsi BBM alat berat. Dari tabel tersebut, bisa Anda kalikan dengan total sewa dan harga BBM terbaru. Sehingga bisa diketahui berapa kebutuhan bahan bakar selama proyek.
5. Transportasi dan Logistik
Apabila lokasi proyek Anda jauh dari pusat penyewaan alat berat, Anda mungkin akan dikenakan biaya transportasi tambahan. Umumnya, penyewa akan menghitungnya secara lumpsum tergantung pada lokasi proyek dari pool.
6. Asuransi
Sebaiknya Anda juga mempertimbangkan asuransi untuk alat berat yang Anda sewa. Asuransi akan melindungi Anda dari kerugian finansial jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat berat.
Cara Menghitung Sewa Alat Berat
Setelah mengetahui aspek-aspek yang memengaruhi biaya sewa, langkah berikutnya adalah memahami cara menghitungnya. Berikut adalah langkah-langkah cara hitung sewa alat berat yang bisa Anda ikuti.
1. Identifikasi Alat Berat
Pertama, tentukan jenis dan jumlah alat berat yang Anda butuhkan untuk proyek Anda. Misalnya, jika Anda memerlukan excavator dan crane, catat spesifikasinya.
2. Estimasi Durasi Penggunaan
Kemudian, perkirakan berapa lama Anda akan menggunakan alat berat tersebut. Contoh jika proyek Anda diperkirakan memakan waktu dua bulan, pertimbangkan apakah sewa bulanan lebih ekonomis dibanding sewa harian atau mingguan.
3. Kalkulasi Tarif Sewa Unit
Setelahnya, cari tahu tarif sewa dari beberapa penyedia jasa.
4. Tambahkan Biaya Operasional
Jangan lupa, estimasikan biaya operasional seperti bahan bakar dan operator.
5. Hitung Biaya Transportasi
Hitung biaya transportasi untuk pengiriman alat berat ke lokasi proyek.
Contoh Perhitungan Sewa Alat Berat Excavator
Untuk lebih memberikan gambaran yang jelas, berikut contoh perhitungan sewa alat berat excavator.
Contoh tarif sewa Excavator per hari dan per bulan.
Tipe Excavator | Rp/Jam | Rp/Hari | Rp/Bulan |
Excavator Mini PC 40 | 165.000 | 3.5jt | Rp91juta |
Excavator Mini PC 50 | 165.000 | 3.5jt | Rp91jt |
Excavator Mini PC 75 | 175.000 | 3.6juta | Rp93jt |
Excavator PC 100 | 285.000 | 3.8jt | Rp93.5jt |
Excavator PC 200 | 285.000 | 3.8jt | Rp93.5juta |
Apabila Anda ingin menyewa 2 bulan untuk jenis Excavator PC 100 maka biaya yang Anda butuhkan untuk unitnya adalah Rp93.500.000 x 2 = Rp187.000.000.
Hal itu baru unit saja. Sedangkan untuk biaya operator per hari Rp150.000 x 48 hari (2 bulan dengan hari kerja efektif 6 hari dari Senin-Sabtu) = Rp7.200.000.
Catatan: biaya operator bisa berbeda-beda, namun kisarannya ada di Rp150.000-Rp200.000 per hari.
Sementara biaya BBMnya adalah:
- Biaya konsumsi BBM harian = harga BBM per liter x standar konsumsi alat berat x 8 jam kerja. Perhitungannya Rp18.000 x 17 L (untuk Excavator) x 8 = Rp2.448.000.
- Biaya konsumsi BBM per bulan = konsumsi BBM harian x pengoperasian efektif selama 2 bulan. Perhitungannya Rp2.448.000 x 48 hari = Rp117.504.000.
Asumsi di atas menggunakan harga solar nonsubsidi yang peruntukannya industri senilai Rp18.550 untuk Pertamina Dex dan Rp18.000 untuk Dexlite.
Kemudian, untuk biaya transportasi dari pool ke lokasi proyek baik mobilisasi maupun demobilisasi sekali jalan adalah Rp3.000.000.
Artinya, untuk menuju lokasi Anda akan dikenakan biaya pengiriman sebesar Rp3.000.000. Begitu juga sebaliknya. Jadi, Rp3.000.000 x 2 = Rp6.000.0000
Totalnya, yaitu Rp217.704.000 dengan rincian sebagai berikut.
- Biaya Sewa Unit 2 Bulan = Rp187.000.000
- Biaya Operator = Rp7.200.000
- Konsumsi BBM = Rp17.504.000
- Transportasi = Rp6.000.000
Catatan
- Pertimbangkan beberapa syarat dan ketentuan dari perusahaan penyedia persewaan peralatan berat. Umumnya mereka menetapkan minimum jangka waktu sewa.
- Perlu Anda ingat juga bahwa di atas adalah ilustrasi perhitungan. Untuk pastinya, Anda bisa konsultasikan ke perusahaan penyedia persewaan alat berat.
Pastinya, selain menyediakan mekanisme perhitungan sewa alat berat yang transparan, perusahaan sewa alat berat juga harus mempertimbangkan mobilisasi alat berat.
Dengan adanya tracking system mobilisasi ini, alat berat bisa lebih aman dan terlacak pergerakannya. Salah satu produk yang bisa Anda gunakan adalah GPS tracker dari GPSKU. Lebih jelas dan detail terkait produknya, silakan kunjungi GPS alat berat dengan Garansi Lifetime.