Pernahkah terlintas di pikiran Anda bagaimana sebuah alat berat bisa bergerak? Pergerakan roda ini merupakan hasil sinergi dari kinerja komponen yang bernama power train alat berat.
Power train tidak hanya mengacu pada satu bagian alat berat saja melainkan serangkaian komponen. Sebenarnya, apa itu power train alat berat? Temukan definisi, kegunaan, bagian-bagian, dan juga tipe power train di artikel ini.
Pengertian Power Train Alat Berat
Semua tipe kendaraan baik mobil, truk, hingga alat berat sudah pasti punya power train. Istilah ini merujuk pada beragam komponen yang menghasilkan dan menyalurkan daya sebagai penggerak roda.
Seperti yang Anda ketahui, jenis roda pada alat berat berbeda-beda. Misalnya, alat berat tambang seperti ADT dan juga alat berat grader memiliki roda karet. Sementara itu, alat berat bulldozer, excavator, dan alat berat bore pile rodanya berupa track atau rantai besi.
Meskipun jenis rodanya tidak sama, mekanisme sistem penggeraknya tetap serupa. Sistem tersebut meliputi beragam komponen yaitu mesin, kopling, transmisi, poros, dan juga roda.
Bagian-bagian tersebut punya peran vital dalam mengatur pergerakan alat berat. Oleh sebab itu, jika terjadi kerusakan pada sistem power train alat berat, alat tersebut pasti tidak akan bisa melakukan pergerakan.
Fungsi Power Train Alat Berat
Sistem penggerak punya beberapa kegunaan untuk mendukung kinerja alat berat secara keseluruhan. Ini dia beberapa fungsi utama dari power train.
- Menghasilkan Daya
Mesin merupakan bagian paling krusial karena fungsinya adalah memproduksi daya untuk mentransfernya ke komponen lain agar dapat bergerak.
Mesin alat berat punya kemampuan untuk mengubah energi kimia yakni bahan bakar menjadi energi mekanis untuk menggerakkan roda.
- Mengatur Distribusi Daya
Daya yang telah dihasilkan mesin akan disalurkan ke komponen penggerak. Bagian transmisilah yang berguna untuk mengatur proses distribusi daya ini.
Komponen transmisi memungkinkan operator untuk melakukan kontrol kecepatan dan juga torsi alat berat sesuai kebutuhan.
- Mengatur Arah Pergerakan
Power train juga bertanggung jawab untuk mengatur pergerakan atau manuver alat berat. Sehingga, alat berat tersebut dapat maju, mundur, atau berbelok tanpa adanya hambatan.
Komponen Power Train
Seperti penjelasan di atas, sistem power train terdiri beberapa komponen yang bekerja bersama-sama. Apa yang termasuk dalam komponen power train alat berat? Ini penjelasannya.
- Mesin
Bagian mesin yang biasanya terdapat di belakang kabin operator merupakan sumber daya utama pergerakan alat berat. Umumnya, alat berat memanfaatkan mesin diesel yang menghasilkan energi dari pembakaran BBM.
Energi yang tercipta akan dialirkan ke komponen lain agar pergerakan roda dapat dilakukan.
- Transmisi
Alat ini memungkinkan operator untuk mengontrol kecepatan dan torsi sesuai kebutuhan. Sehingga, alat berat dapat bergerak cepat atau melambat. Ada 3 jenis transmisi yang dipergunakan oleh alat berat yaitu transmisi manual, power shift, dan juga hydrostatic.
- Kopling
Fungsi komponen ini adalah menjadi penghubung antara mesin alat berat dan transmisi. Kopling memungkinkan alat berat melakukan perpindahan gigi, berhenti, atau bergerak secara mulus. Selain itu, kegunaan kopling adalah mencegah kerusakan mesin saat beban berlebih.
- Differential
Komponen ini memungkinkan alat berat untuk bergerak dengan kecepatan yang berbeda khususnya pada saat berbelok. Selain itu, differential juga berfungsi untuk mencegah terjadinya selip.
Alat ini bisa Anda temukan pada alat berat yang beroda karet. Sementara itu, pada alat berat yang menggunakan track, fungsi ini digantikan oleh komponen bernama bevel gear.
- Drive Shaft
Poros ini menghubungkan komponen-komponen power train yang letaknya berjauhan. Namun, alat ini hanya ada pada alat berat beroda seperti wheel loader atau dump truck.
- Final Drive
Bagian ini berguna untuk menyalurkan daya dari poros penggerak ke bagian roda secara efisien. Tidak cuma itu, final drive juga berguna untuk menaikkan dan menurunkan torsi putaran.
Tipe Power Train
Berdasarkan transmisinya, power train pada alat berat dapat dibagi jadi 3 jenis yaitu direct drive, power shift, dan juga hydrostatic.
Direct Drive
Tipe penggerak ini sebutan lainnya adalah transmisi manual. Direct drive memanfaatkan plat kopling untuk menghubungkan mesin dan transmisi.
Jenis transmisi ini sering dimanfaatkan oleh alat berat yang bekerja di medan yang tidak rata sehingga dapat meringankan beban kerja mesin. Alat berat tersebut meliputi traktor dan juga motor grader.
Power Shift
Transmisi ini memanfaatkan clutch fluida, sehingga dapat melakukan perpindahan gigi tanpa memutus sambungan mesin dengan komponen transmisi.
Jenis power train ini digunakan oleh alat berat yang sering melakukan perubahan arah gerak seperti wheel loader.
Hydrostatic
Tipe ini memanfaatkan prinsip hidrolik untuk mentransfer daya dari mesin ke roda. Transmisi ini memungkinkan operator mengontrol kecepatan dan juga arah gerak alat berat secara presisi.
Alat berat yang memiliki kemampuan manuver tinggi seringkali memanfaatkan transmisi jenis ini. Di antaranya adalah forklift, crane, dan dump truck.
Meskipun memiliki kemampuan manuver yang tinggi dan kontrol yang presisi, transmisi ini kurang efisien. Sehingga, tipe ini memerlukan konsumsi bahan bakar dan biaya perbaikan lebih tinggi.
Sekarang Anda pasti telah memahami bahwa gerak alat berat merupakan hasil kerjasama beberapa komponen power train. Jadi, pastikan semua komponen tersebut selalu dalam kondisi prima agar pergerakan alat berat tidak terganggu.
Selain menjaga kondisi dan performa power train alat berat, Anda juga perlu memasang GPS tracker. Alat ini akan membantu Anda untuk melacak lokasi alat berat. Selain itu, beberapa GPS tracker juga dilengkapi hour meter, sehingga Anda bisa memantau durasi penggunaan alat.
Tertarik untuk menggunakan alat ini? Anda bisa mengandalkan GPSKU untuk pemasangan GPS tracker yang akurat dan fiturnya juga lengkap. Segera akses website GPSKU untuk mendapat informasi lebih lanjut.