Tekanan Angin Ban Truk yang Tepat dan Cara Mengukurnya

Mengemudi dengan tekanan ban yang tepat sangat penting agar memastikan kinerja truk optimal dan aman. Jika tidak, maka berpotensi memicu kondisi yang berbahaya. Lantas, berapa sebenarnya tekanan angin ban truk yang ideal? Simak penjelasannya berikut. 

Tekanan Angin Ban yang Ideal 

Tekanan ban truk yang ideal berbeda-beda untuk setiap jenis dan ukuran. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti ukuran ban truk itu sendiri, demikian juga beratnya. Selain itu, penting juga untuk mengetahui bahwa tekanan ban sangat tergantung pada ukurannya. 

Tekanan angin ban standar yang ideal umumnya antara 8 dan 9 bar. Namun, untuk ban 22,5 inci berada di antara 7 dan 9 bar. 

“Tekanan Angin Ban Truk, Truk Gandeng atau Kontainer: Ban depan 65 hingga 80 psi, ban belakang 100 hingga 120 psi.”

Banyak produsen mencantumkan tekanan ban yang benar di dinding sampingnya. Di no seri ban truk, tercantum ukuran, beban dan indeks kecepatan, serta informasi lebih lanjut tentang komponen tersebut. Maka, sudah seharusnya Anda merujuk pada tabel penggunaan dan merek tertentu, yang tersedia oleh produsen tersebut.

Kurangnya tekanan udara bisa menyebabkan keausan yang tidak merata. Yang sering terjadi adalah bahu komponen lebih cepat aus daripada bagian tengah. Hal ini juga dapat menyebabkan ban bergesekan dengan pelek, yang mengakibatkan kerusakan pada maniknya pada titik kontak dengan pelek. 

Tekanan yang tidak memadai pada ban berisiko menyebabkan panas berlebih dan struktur pada komponen ini terbuka. Di sisi lain, jika tekanan terlalu tinggi, karakteristik pengendalian komponen tersebut akan terganggu. Hal ini dapat mengakibatkan penyerapan guncangan yang lebih buruk, yang membuat berkendara menjadi tidak nyaman. 

Kondisi ini juga dapat menyebabkan keausan lebih cepat pada komponen suspensi, yang menyerap guncangan dan getaran. Pada saat yang sama, masa pakai komponen itu sendiri akan lebih pendek. Tapaknya akan lebih cepat aus, membuatnya jadi lebih rentan terhadap tusukan. 

Hambatan gulir juga akan menurun, yang berpengaruh pada konsumsi bahan bakar kendaraan.

Cara Mengukur Tekanan Angin Ban

Tekanan angin ban standar

Menjaga tekanan dapat memakan waktu, terutama saat Anda sering bepergian. Namun, biayanya bisa mahal jika Anda mengabaikan kebiasaan tersebut. Sangat penting bagi Anda untuk terus memeriksa tekanan secara teratur agar Anda dapat terus berkendara dengan aman,

Hal tersebut sangat krusial demi menghindari kecelakaan di jalan raya dan mengurangi biaya bahan bakar.  Bagaimana cara memeriksa tekanan ban truk? 

Pertama, periksa retakan yang terlihat atau kerusakan visual lainnya pada ban. Sisi luar ban sensitif terhadap hal ini. Kemudian selalu periksa kedalaman tapak dan lihat apakah menunjukkan keausan yang tidak teratur di satu sisi. 

Setelah itu, tekanan ban dapat diukur dengan alat ukur tekanan angin ban truk. Alat ini dapat ditempatkan pada katup komponen atau dengan komputer bawaan truk atau trailer.

Selain menggunakan tekanan yang benar, sangat penting juga untuk memeriksa secara berkala. Tidak hanya untuk melihat ketidaksempurnaan, tekanan udara juga harus diukur. Setiap komponen akan kehilangan udara secara perlahan.

Jika ban dan pelek dalam kondisi sempurna, hal ini akan terjadi dengan sangat lambat. Namun, beberapa komponen menunjukkan kehilangan tekanan lebih cepat. Pengukuran secara berkala dapat mencegah situasi yang tidak aman, konsumsi bahan bakar yang terlalu tinggi, waktu henti dan keausan.

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: 

Tekanan Ban yang Direkomendasikan = (Berat Gandar / Beban Maksimum Ban) x Tekanan Maksimum Ban

Dalam rumus ini:

  • Berat Gandar adalah berat total yang ditopang oleh gandar
  • Beban Maksimum Ban adalah beban maksimal yang dapat ditangani oleh ban
  • Tekanan Maksimum Ban adalah tekanan udara maksimal yang dapat ditangani oleh ban
  • Untuk menghitung tekanan yang disarankan, Anda membagi berat poros dengan beban maksimum ban, lalu mengalikannya dengan tekanan maksimum ban.

Perangkat seperti truck monitoring system juga bisa Anda manfaatkan untuk membantu mengetahui tekanan angin yang ideal.

Manfaat Penggunaan Ban dengan Tekanan Angin Ideal

Alat ukur tekanan angin ban truk

Tahukah Anda bahwa menjaga tekanan ban truk Anda tetap terjaga akan berdampak langsung pada jumlah kecelakaan di jalan raya? 

Mengetahui tekanan yang benar untuk kendaraan Anda dan mengidentifikasi kelebihan atau kekurangan angin akan bermanfaat banyak. Hal ini akan membantu Anda menghindari keausan dini, peningkatan konsumsi bahan bakar, ketidaksejajaran roda dan ledakan. 

Semua ini dapat berakibat fatal saat Anda melaju pada kecepatan tinggi. Bahaya tekanan terlalu rendah, juga dikenal sebagai tekanan angin yang kurang, adalah risiko ban meletus lebih tinggi. Umumnya, ban truk butuh tekanan udara sekitar 8 hingga 9 bar. Semakin rendah tekanan, maka akan semakin cepat memanas dan semakin besar risiko meletus.

Jika tekanan terlalu rendah, waktu respons Anda meningkat secara signifikan. Tekanan berdampak langsung pada kecepatan pengereman Anda. Misalnya, jika tekanan terlalu rendah, Anda akan membutuhkan waktu lebih lama untuk berhenti. Ini tentunya bukan merupakan skenario ideal jika Anda harus melakukan pengereman darurat.

Tekanan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja. Terutama pada truk, ban sangatlah penting. Ban truk dengan tekanan 1,5 bar lebih rendah dari yang disarankan akan mengonsumsi bahan bakar 1% lebih banyak. 

Selain itu, tekanan yang tidak tepat akan membuatnya lebih rentan aus. Ini berarti lebih sedikit kilometer yang dapat ditempuh dengan ban. Imbasnya biaya operasional per kilometer menjadi lebih tinggi.

Nah, itulah informasi seputar tekanan angin ban truk yang tepat dan cara mengukurnya. Pastikan armada Anda sudah memiliki perangkat pendukung demi keamanan selama di jalan. 

Menggunakan alat seperti GPS tracker juga akan memberikan opsi medan yang lebih baik lewat fitur penelusurannya. Sehingga, komponen armada Anda lebih awet. Dapatkan perangkat terbaik GPS tracker hanya di GPSKU. Kunjungi websitenya sekarang juga untuk informasi lebih lanjut.

Share the Post:

Artikel terkait :