Cara Menghitung Konsumsi BBM Truk dengan Tepat

Memperhitungkan kebutuhan BBM solar atau bensin truk tidak sekadar soal efisiensi, tapi juga tentang pengelolaan bajet operasional secara lebih bijak. Semakin tingginya harga bahan bakar, pemilik armada truk perlu menguasai cara menghitung konsumsi BBM secara tepat dalam rangka mengoptimalkan konsumsi bahan bakar serta meminimalkan pengeluaran. 

Jangan skip ulasan berikut karena kami bakal membahas rumus praktis demi membantu pemilik usaha memprediksi seberapa banyak minyak yang truk perlukan untuk operasional harian, sehingga Anda dapat menjalankan bisnis secara hemat sekaligus efisien.

Cara Menghitung Konsumsi BBM Truk

Cara menghitung konsumsi bbm per 100 km

Terkait perhitungan konsumsi BBM truk Hino, konsumsi BBM truk Fuso, maupun truk apa saja, Anda dapat mengaplikasikan strategi full to full. Metode ini terbilang sederhana tapi lumayan jitu dalam memperhitungkan kebutuhan bahan bakar kendaraan, termasuk truk.

Prinsipnya adalah isi tangki bahan bakar hingga penuh sebelum dan setelah perjalanan. Dengan cara ini, Anda dapat menghitung berapa liter BBM yang digunakan untuk jarak tertentu, sehingga mendapatkan angka konsumsi BBM yang lebih akurat dan relevan untuk truk seperti Hino atau Fuso.

Lalu, Anda tinggal hitung rentang yang Anda tempuh serta bahan bakar yang dihabiskan. Begini langkah-langkahnya:

  • Pertama, pergi ke SPBU dan isi tangki BBM kendaraan sampai benar-benar full.
  • Catat berapa liter BBM yang terdapat dalam tangki serta odometer (jarak tempuh) pada kendaraan ketika tangki terisi penuh.
  • Gunakan truk untuk perjalanan tertentu, misalnya perjalanan dari kota A ke kota B.
  • Setelah perjalanan selesai, catat odometer untuk mendapatkan total jarak pada perjalanan tadi.
  • Lakukan refill BBM setelah selesai perjalanan.
  • Catat jumlah liter BBM yang masuk ke tangki dan odometer pada kendaraan.
  • Kurangi angka odometer pada pengisian akhir dengan angka odometer ketika pertama mengisi tadi untuk mendapatkan total jarak yang sudah Anda tempuh.
  • Jumlah BBM yang digunakan adalah volume BBM yang diperlukan untuk mengisi tangki penuh pada pengisian akhir.
  • Konsumsi BBM dihitung dengan membagi jumlah BBM yang digunakan dengan jarak tempuh.
  • Rumus menghitung BBM: Konsumsi BBM (km/liter) = Jarak Tempuh (km) / Volume BBM yang Digunakan (liter).

Contoh kasus

Pak X ingin merintis bisnis jasa angkutan dengan truk dan ingin menghitung kebutuhan BBM untuk armadanya dengan metode full to full.

  • Sebelum keberangkatan dari kota A ke kota B angka yang terlihat pada odometer adalah 10.000 km.
  • Pak X mengisi BBM truknya sampai penuh. 
  • Setelah perjalanan tertera angka 10.250 pada odometer, jadi jarak yang ditempuh Pak X adalah 250 km.
  • Selanjutnya Pak X mengisi BBM sebanyak 50 liter saat tangki BBM hampir kosong.

Jadi, perhitungan konsumsi BBM-nya adalah:

Rumus: Konsumsi BBM (km/liter) = Jarak Tempuh (km) / Volume BBM yang Digunakan (liter).

250 km / 50 liter = 5 km/liter

Jadi kesimpulannya, dengan menerapkan rumus perhitungan full to full, pemakaian BBM truk Pak X adalah 5 km/liter. Artinya, untuk setiap liter BBM yang digunakan, truk tersebut dapat menempuh jarak sejauh 5 km. 

Jika ingin mencari cara menghitung konsumsi BBM per 100 km, dari contoh kasus di atas berarti 100 km / 5 km = 20 liter. Jadi konsumsi BBM yang truk Anda butuhkan adalah 20 liter jika ingin menempuh jarak 100 km.

Pentingnya Menghitung Konsumsi BBM

Cara menghitung pemakaian bahan bakar solar

Bagi Anda pemilik usaha transportasi maupun pengangkutan atau sewa truk perlu tahu cara menghitung pemakaian bahan bakar solar atau BBM truk karena beberapa alasan penting berikut:

1. Me-manage Biaya Operasional

BBM merupakan salah satu komponen biaya operasional paling besar dalam bisnis transportasi. Dengan mengetahui konsumsi BBM yang akurat, pengusaha dapat mengidentifikasi dan mengelola biaya operasional dengan lebih efisien. 

2. Perencanaan Logistik yang Lebih Baik

Dengan mengetahui konsumsi BBM, pengusaha dapat merencanakan rute perjalanan dan penggunaan truk dengan lebih efisien. Hal ini termasuk memilih rute yang ideal sebagai cara menghemat solar pada truk, mengatur muatan yang optimal, dan merencanakan pengisian BBM di lokasi-lokasi yang strategis. 

3. Menentukan Harga Jasa dengan Akurat

Mengetahui konsumsi BBM memungkinkan pengusaha untuk menghitung harga jasa pengangkutan dengan lebih tepat. Dengan memasukkan biaya BBM yang akurat ke dalam perhitungan tarif, mereka dapat menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggan tanpa mengorbankan profitabilitas.

4. Meningkatkan Efisiensi dan Produktivitas

Dengan memantau konsumsi BBM secara rutin, pengusaha dapat mengidentifikasi tren konsumsi BBM yang tidak wajar atau terlalu boros. Hal ini bisa menjadi indikator adanya masalah teknis pada truk atau perilaku pengemudi yang kurang efisien, sehingga langkah evaluasi dapat segera Anda lakukan. 

5. Mendukung Program Ramah Lingkungan

Pengusaha yang peduli terhadap dampak lingkungan dapat menggunakan data konsumsi BBM untuk mengurangi emisi karbon. 

Dengan memahami dan mengurangi konsumsi BBM, mereka dapat berkontribusi pada upaya keberlanjutan, sekaligus menciptakan citra perusahaan yang lebih ramah lingkungan.

6. Memperpanjang Umur Kendaraan

Menggunakan bahan bakar secara efisien juga berpengaruh positif terhadap umur kendaraan. Truk yang beroperasi dengan konsumsi BBM yang optimal cenderung mengalami lebih sedikit keausan pada mesin dan komponen lainnya, sehingga biaya perawatan lebih minim dan umur kendaraan semakin panjang.

Dengan menerapkan cara menghitung konsumsi BBM truk di atas pengusaha transportasi dapat menjalankan operasional bisnis dengan lebih efisien, mengurangi biaya, dan meningkatkan keuntungan.

Mengelola armada truk dengan efisien kini semakin mudah dengan GPSKU, solusi truck monitoring system untuk memaksimalkan performa bisnis Anda. Dengan GPSKU, Anda dapat memantau konsumsi BBM truk secara real-time, mengidentifikasi rute paling hemat, serta mengurangi biaya operasional yang tidak perlu. 

Tidak hanya itu, GPSKU juga membantu Anda memastikan setiap truk beroperasi dengan optimal, meningkatkan produktivitas, dan menjaga keamanan armada.

Share the Post:

Artikel terkait :