Cold Chain Logistics: Pengertian, Proses, Manfaat

Cold chain logistics merupakan metode pengiriman untuk menjaga kualitas produk agar sampai di tangan konsumen dengan kondisi baik.

Sebagai contoh, untuk barang dari industri farmasi, medis, ataupun makanan, perusahaan perlu menaruh atensi lebih serius saat akan melakukan pengiriman. Barang tersebut sensitif terhadap suhu dan akan berkurang kualitasnya jika tidak berada dalam ruang dengan temperatur yang tepat.

“Selama pengiriman, barang harus tetap terjaga kondisinya, sehingga ketika sampai di tempat tujuan, tidak akan terjadi kerusakan atau penurunan kualitas.”

Cold chain logistics adalah solusi dari semua masalah ini. Saat ini, cold chain memainkan peran penting dalam industri global modern dalam menjaga kualitas produk perishable (Barang mudah rusak)..[1] Apa itu cold chain logistics? Berikut penjelasan mengenai pengertian, proses, dan manfaatnya.

Pengertian Cold Chain Logistics

cold chain logistics

Cold chain logistics adalah metode pengiriman barang dari titik jemput ke titik tujuan menggunakan fasilitas pendingin. Barang yang perlu menggunakan pengiriman dengan metode ini adalah produk perishable, seperti sayur dan buah-buahan, daging, susu, bahan kimia, farmasi, organ medis, bunga, dan sejenisnya.

Cold chain perlu dilakukan demi menjaga kualitas barang agar tidak cepat mengalami kerusakan seperti pembusukan. Karena apabila jarak dari titik jemput sampai titik tujuan sangat jauh, bahkan bisa jadi lintas negara, akan sangat berisiko terhadap kualitasnya.

Barang akan berpindah ke sana ke mari, dari mobil pendingin ke gudang penyimpanan, dan seterusnya. Hal ini berisiko terhadap penurunan kualitas produk akibat fluktuasi suhu. Kecuali jika barang berada dalam refrigerator yang tersegel, yang akan membuatnya tetap dingin.

Di dalam cold storage, tiap jenis barang berbeda pengaturan suhunya. Ada yang harus dalam kondisi beku dan perlu masuk freezer, dan ada juga yang hanya perlu suhu sedikit lebih rendah untuk menjaga agar tidak layu. Maka dari itu, biasanya ada alat untuk memantau temperaturnya.

Proses Cold Chain Logistics

cold chain logistics container

Berikut proses dalam cold chain logistics untuk menjaga bahan baku tetap berkualitas dan aman sampai tujuan.

1. Produksi

Tahap pertama dalam chill chain logistic adalah produksi. Dalam tahap ini, perusahaan memanen, atau mengolah bahan baku menjadi barang jadi.

2. Pengemasan

Tahap selanjutnya adalah pengemasan. Agar cold chain berjalan optimal, upaya pertama adalah menentukan pengemasan yang tepat terhadap produk. Penentuan kemasan mempertimbangkan beberapa faktor di bawah ini:

  • Jenis kargo
  • Kelembaban dan suhu
  • Ukuran pengiriman
  • Lama waktu transit
  • Temperatur cuaca

Beda jenis produk, beda jenis pengemasan pula, misal antara produk vaksin dan makanan. Tempat untuk pengemasan vaksin tentu dalam kotak kecil yang terisolasi, sedangkan makanan tentu dalam kontainer berpendingin yang lebih besar.

3. Penyimpanan

Pergudangan merupakan aspek yang kompleks karena di dalamnya mencakup pengelolaan barang mulai dari konsolidasi/konsolidasi sampai bongkar muat barang.

Dalam cold chain, terdapat fasilitas dalam gudang khusus yang menawarkan layanan seperti blast freezing, precooling, inspeksi, dan lainnya.

Di tahap ini, penting juga untuk selalu mengontrol suhu baik di dalam gudang maupun area loading, serta menerapkan prosedur tertentu untuk menangani produk yang rusak.

4. Pengiriman

Dalam pengiriman cold chain, pengangkutan barang biasanya menggunakan kendaraan berpendingin yang memiliki jenis container reefer atau freezerReefer dan freezer inilah yang akan menjaga produk tetap dingin karena memiliki alat pengontrol suhu di dalamnya.

Sebenarnya, selain suhu, Anda juga perlu memperhatikan kelembaban. Karena faktor ini juga memengaruhi kualitas produk.

Kemudian, yang tidak kalah penting adalah pemantauan kondisi lingkungan kargo selama perjalanan dari titik jemput ke titik tujuan. Kondisi dalam hal ini maksudnya adalah cuaca di sekitar yang bisa berpengaruh pada barang yang dikirim. Untuk memantau hal ini, bisa memanfaatkan fitur dari transportation management system.

Produk yang Perlu Menggunakan Cold Chain Logistics

cold storage

Berikut ini beberapa produk yang dalam pengirimannya perlu menggunakan jasa cold delivery.

1. Frozen Food

Makanan beku seperti frozen food kemasan perlu menggunakan pengiriman cold chain. Karena di belakang kemasan selalu ada keterangan suhu penyimpanan minimal untuk menjaga kualitasnya.

2. Makanan Segar

Makanan segara seperti ayam, daging sapi, ikan, seafood, seperti itu perlu terjaga agar tetap dingin karena bakteri akan mudah menempel apabila berada dalam suhu ruang. Sehingga perlu menggunakan cold chain logistics.

3. Farmasi

Produk farmasi juga perlu cold chain logistic untuk menjaga obat-obatan tetap dalam kondisi baik dan aman, sehingga tidak akan hilang keefektifannya ketika dipakai.

4. Bahan Kimia

Selain produk farmasi, bahan kimia tentu juga perlu cold chain logistic agar tidak terjadi reaksi kimia yang membuat produk mengalami perubahan.

5. Produk Susu

Produk susu seperti susu segar, yoghurt, es krim, dan olahan sejenis lainnya juga perlu cold delivery. Jika tidak, nanti berpotensi memunculkan bakteri.

6. Bunga Segar

Bunga perlu memanfaatkan pengiriman jenis ini juga untuk menjaga kesegaran dan warnanya agar tetap cantik.

Manfaat Cold Chain Logistics

cold storage

Di bawah ini merupakan manfaat apa saja yang bisa perusahaan peroleh jika menggunakan jasa cold chain logistic.

1. Keamanan Produk Tetap Terjaga

Dengan menjaga produk untuk berada pada suhu rendah, keamanannya akan lebih terjamin karena akan menghambat pertumbuhan bakteri, mikroba, ataupun reaksi kimia lainnya. Bayangkan apabila produk dibiarkan di suhu ruang sementara harusnya di suhu dingin, kemudian tumbuh bakteri. Tentu akan berbahaya bagi konsumen yang mengonsuminya.

2. Masa Simpan Produk Menjadi Lebih Lama

Karena pertumbuhan mikroba jadi terhambat, maka produk akan lebih awet sehingga masa penyimpanannya bisa jadi lebih lama. Sehingga ketika produk sampai di tangan pelanggan masih dalam kondisi baik.

3. Kualitas Produk Tetap Terjaga

Ketika produk tetap dalam suhu rendah, maka kualitas di dalamnya akan tetap terjaga, misal seperti vaksin atau bahan kimia tadi. Jika dua bahan tersebut tidak terjaga dalam suhu rendah, maka efektivitas dan kestabilan zat di dalamnya bisa jadi menurun atau berubah.

4. Meminimalisir Kerugian

Dengan kualitas produk yang tetap terjaga, maka akan meminimalisir kerugian perusahaan akibat barang yang rusak dan cacat. Karena apabila ada kerusakan, profit perusahaan pasti akan menurun.

5. Kepuasan Pelanggan Meningkat

Apabila barang sampai ke tangan pelanggan dalam kondisi baik dan sesuai ekspektasi, mereka pasti akan merasa puas dan senang. Kepuasan pelanggan tentu sangat penting dalam sebuah bisnis, karena apabila mereka merasa puas, pasti akan menjadi pelanggan yang loyal.

6. Reputasi Perusahaan Meningkat

Ketika pelanggan merasa puas, maka perusahaan akan mendapat reputasi baik. Kepercayaan dan loyalitas pelanggan pun meningkat dan bisa jadi mereka akan merekomendasikan produk ke calon pelanggan lain, sehingga pelanggan jadi semakin bertambah dan bisnis jadi semakin berkembang.

Dengan memanfaatkan cold chain logistics, produk yang sensitif terhadap suhu akan lebih awet dan terjaga kualitasnya. Sehingga, konsumen akan menerimanya dalam keadaan baik dan tidak rusak. Dan hal ini akan membuat mereka merasa puas dan meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan. Agar Anda memperoleh layanan terbaik, kunjungi website kami di sini.

Rekomendasi untuk Anda :